www.Virtual Islamic.Blogspot.com
Alloh SWT memerintahkan kita untuk menjalin hubungan baik antar sesama (hablumminannas) agar memperoleh kenikmatan, kenyamanan, dan keindahan hidup. Alloh menyebutkan hubungan antar manusia, walaupun bukan dalam satu keturunan dengan kata ‘Ikhwan’ atau saudara sebagaimana tercantum dalam QS Al-Hujurat 10, “Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah ‘bersaudara’ karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat”.
Banyak perintah dalam al-Qur’an dan Hadits agar kita menciptakan kedamaian antar sesama manusia, bukan hanya saat terjadi perselisihan namun harus dipelihara setiap saat. Ada beberapa panduan sikap agar mencapai kedamaian dalam hubungan antar sesama manusia yang mengacu pada hadits nabi Muhammad saw, yaitu sebagai berikut:
Satu, Jauhkan Sikap Berprasangka Buruk Terhadap Orang Lain (Negative Thingking)
Kalau sikap prasangka buruk kita biarkan ada dalam diri kita atau malah dikembangkan, maka ia akan mengancam hubungan kita dengan orang lain. Nabi bersabda, “Berprasangka buruk adalah perkataan yang sangat sangat bohong”. Al Qur’an mengatakan, “Berprasangka buruk adalah dosa”. Jangan biarkan prasangka buruk terhadap orang lain terpendam dalam diri kita atau bahkan menjadi kebiasaan. Karena biasanya kita tidak banyak mengetahui kondisi atau fakta yang sesungguhnya yang mengakibatkan timbulnya prasangka buruk itu.
Dua, Jangan Meraba-Raba atau Kasak Kusuk Menyelidiki Kelemahan dan Kekurangan Orang Lain
Tiga, Jangan Mencari Kesalahan-Kesalahan Orang Lain.
Mencari kesalahan orang lain, lantas secara perlahan-lahan menyebarkan kepada orang lain. Seolah-olah dirinya tidak seperti itu dan merasa lebih baik.
Empat, Jangan Mementingkan Diri Sendiri
Tidak peduli apakah orang lain mendapat kesusahan atau kesulitan yang penting diri sendiri aman. Terkait dengan hal ini Nabi bersabda dalam beberapa hadits: “Cintailah orang lain, seperti mencintai diri sendiri”, ” Tidaklah beriman orang yang tidur nyenyak sementara tetangga tidak bisa tidur karena kelaparan”. “Barang siapa yang meringankan beban orang lain, maka ia akan diringankan bebannya”.
Lima, Jangan Iri Dengki Kepada Orang Lain.
Bisanya sikap ini timbul kalau orang lain diberikan kelebihan atau keistimewaan, sementara kita tidak. Selanjutnya kita berharap agar kelebihan atau keistimewaan itu berpindah kepada diri kita. Namun, nabi mengatakan tidak disebut iri dengki dalam dua hal, pertama iri kalau melihat orang yang memiliki banyak kekayaan dan ia banyak beribadah, dan yang kedua iri kepada orang yang banyak ilmu dan ia banyak memberikan pertolongan dan ibadah.
Enam, Jangan Saling Membenci.
Kalau hati kita sudah terjangkit penyakit iri dengki, maka ia akan berlanjut pada penyakit benci kepada orang yang lebih atau istimewa dari kita.
Ketujuh, Jangan Saling Bermusuhan
Saat terjadi permusuhan antar sesama, maka akan berlanjut pada tindakan destruktif yang nyata. Contohnya, jika seseorang sudah benci pada tetangga, maka anaknya pun ikut dibenci. Kalau sudah bermusuhan tidaklah mungkin seseorang memberikan pertolongan kepada musuhnya. Pikiran dan sikapnya menyatakan bahwa orang itu adalah saingan atau musuh saya.
Delapan, Jangan Mendzolimi
Biasanya muncul sikap yang bersifat fisik, teror kecil-kecilan atau tindakan yang membuat orang lain tidak nyaman. Misalnya karena secara frontal tidak berani menghadapi orang yang dibenci, maka mobilnya digores atau bannya digembosi. Kalau sikap ini sudah menghampiri, jangan bermimpi hubungan antar sesama terbina sebagai satu saudara.
Sembilan, Jangan Menipu dan Berbuat Tidak Adil
Sepuluh, Jangan Menghina
Sebagai akibat sikap bermusuhan, iri dan benci maka kata-kata yang keluar adalah kata-kata yang menghina
Terakhir, berusahalah semaksimal mungkin untuk menghindari kesepuluh sikap di atas, agar terbina kedamaian hubungan antar sesama manusia, masing-masing akan memperoleh kenikmatan, kenyamanan, dan keindahan hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar